Rabu, 22 Mei 2013

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor


BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan empat peubah utama dalam ekonomi makro, yaitu konsumsi, tabungan investasi dan penentu kegiatan ekonomi. Baik konsumsi maupun tabungan, kedua-duanya adalah fungsi dari pendapatan.

Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).

Uraian dalam makalah ini bertujuan untuk melihat dengan lebih mendalam lagi dan membuktikan bahwa tingkat kegiatan ekonomi bergantung kepada tingkat pengeluaran agregat yang dilakukan oleh seluruh golongan masyarakat dan dibahas penentuan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian dua sector atau perekonomian sederhana. Tingkat kegiatan ekonomi dalam perekonomian yang lebih maju dan lebih rumit corak kegiatannya. Uraian ini menjelaskan mengenai bagaimana pengeluaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi dinamakan : analisa tingkat keseimbangan perekonomian Negara atau analisa penentuan tingkat pendapatan Nasional.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    HUBUNGAN DIANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran Rumah Tangga. Diantara faktor-faktor tersebut, yang paling penting adalah pendapatan rumah tangga yang telah dikurangi pajak pendapatan. Karena dalam perekonomian dua sektor tidak terdapat kegiatan pemerintah, berarti tidak terdapat pajak pendapatan dan pajak-pajak lainnya, pendapatan disposebel adalah sama dengan pendapatan Nasional.
Semakin tinggi pendapatan disposebel yang diterima oleh rumah tangga, semakin besar pula konsumsi yang akan mereka lakukan. Akan tetapi pertambahan konsumsi yang akan terjadi lebih rendah daripada pertambahan pendapatan yang berlaku. Maka makin lama kelebihan konsumsi rumah tangga yang wujud (kalau dibandingkan dengan pendapatan yang diterimanya) akan menjadi bertambah kecil.

Hubungan antara pendapatan disposibel, pengeluaran Rumah Tangga dan tabungan sangat erat. Ciri-ciri dari hubungan tersebut :


1.      Pada pendapatan yang rendah Rumah Tangga akan menutupnya dari tabungan

mengambil dari tabungan.
2.      Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
3.      Pada pendapatan yang tinggi Rumah Tangga menabung.
Pada suatu tingkat pendapatan disposebel yang cukup tinggi, konsumsi rumah tangga akan sama besarnya dengan pendapatan disposebelnya. Apabila pendapatan disposebel mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi, rumah tangga tidak akan menggunakan seluruh pendapatan yang dapat dibelanjakannya tersebut. Ini berarti pengeluaran rumah tangga adalah lebih rendah daripada pendapatan disposebelnya. Pendapatan disposebel rumah tangga yang tidak di inginkan untuk perbelanjaan tersebut merupakan tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga. Dengan demikian diantara pendapatan disposebel pengeluaran konsumsi dan tabungan terdapat hubungan berikut :

Yd = C + S
Keterangan :
Yd   :    Pendapatan disposebel
C     :    Konsumsi rumah tangga
S     :    Tabungan



























Tabel ini menunjukkan bahwa pada waktu pendapatan rumah tangga itu kurang dari 50.000 konsumsinya melebihi pendapatan yang diterimanya. Nilai tabungannya adalah 

( - ) dan berarti ia telah mengorek tabungannya. Rumah tangga tersebut baru bisa menabung apabila pendapatannya melebihi 50.000.

B.     FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

1.  Konsumsi

Konsumsi (Consumption) adalah Kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan, maka kossumsi juga sering dartikan bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan konsumsi.
Jika dirumuskan
Y = C
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ; pendapatan, komposisi keluarga, lingkungan, kepribadian, motivasi, sikap,budaya dan perkiraan masa depan.



Gambar 1
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Rumah Tangga

Konsumsi

125.000

100.000

75.000

50.000

25.000

0

12.500

45° °

S1

Mengorek Tabungan

A

S2


C

Yd = C

25.000

50.000

75.000

100.000

Tabungan

(a)    Fungsi Konsumsi

Pendapatan disposebel (Yd)


2.  Tabungan

Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung Dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan digunakan untuk : Konsumsi dan Tabungan

Maka jika dirumuskan :

Y = C + S 
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
S = Saving (tabungan)

Faktor yang mempengaruhi tabungan ; pendapatan, tingkat bunga, motif berjaga-jaga.


Tabungan

(b) Fungsi Tabungan

Pendapatan disposebel (Yd)

100.000

75.000

50.000

-12.500

10.000

0

20.000

S



Fungsi Konsumsi Agregat dan Fungsi Tabungan Agregat

Dalam membahas mengenai pengeluaran konsumsi dan tabungan dari rumahtangga-rumahtangga, yang lebih penting untuk diperhatikan bukanlah pengeluaran konsumsi dan tabungan sesuatu rumahtangga tetapi pengeluaran konsumsi dan tabungan dari seluruh rumahtangga. Pengeluaran konsumsi dan tabungan dari seluruh masyarakat dalam perekonomian dinamakan pengeluaran konsumsi agregat dan tabungan agregat. Pengeluaran konsumsi agregat adalah jumlah daripada pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumahtangga yang ada dalam perekonomian. Demikian juga, tabungan agregat adalah jumlah dari tabungan-tabungan yang dibuat oleh seluruh rumah tangga. Ciri-ciri daripada pengeluaran konsumsi agregat tidak berbeda dengan ciri-ciri pengeluaran konsumsi suatu rumahtangga, dan ciri-ciri tabungan agregat tidak berbeda dengan ciri-ciri tabungan suatu rumahtangga.

Karena suatu perekonomian terdiri dari beribu-ribu atau berjuta-juta rumahtangga, kemungkinannya adalah kecil sekali bahwa fungsi konsumsi agregat adalah sama dengan fungsi konsumsi suatu rumahtangga. Bentuk fungsi konsumsi agregat bukan ditentukan oleh bentuk fungsi konsumsi suatu rumahtangga tetapi oleh fungsi konsumsi dari sebagian besar rumahtangga dalam perekonomian. Apabila banyak diantara mereka berkecondongan untuk menabung bagian yang cukup besar daripada pertambahan pendapatan mereka, maka fungsi konsumsi agregat tidak terlalu condong (lebih landai) bentuknya. Ini berarti kecondongan mengkonsumsi marginal adalah tidak terlalu besar. Akan tetapi apabila sebagian besar masyarakat membelanjakan hamper seluruh pendapatannya untuk konsumsi, maka fungsi konsumsi agregat bentuknya sangat condong, dan berarti bahwa kecondongan mengkonsumsi marginal sangat tinggi.



Gambar 2
Fungsi Konsumsi Agregat dan Fungsi Tabungan Agregat
(dalam milyard rupiah)

Konsumsi

300

200

150

100

0

50

Mengorek Tabungan

A

C

Yd = C

100

200

300

400

Tabungan

(b)   Fungsi Konsumsi Agregat

Pendapatan disposebel (Yd)

100

200

Tabungan

(b) Fungsi Tabungan Agregat

Pendapatan disposebel (Yd)

400

300

150

-50

50

0

100

S







C.    INVESTASI

Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi.
Demikianlah, dari ketentuan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika investasi neto positif (investasi bruto lebih besar daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemajuan. Jika investasi neto bernilai nol (investasi bruto sama dengan penyusutan), dikatakan bahwa perekonomian yang bersangkutan berada dalam keadaan stasioner. Sementara itu, jika investasi neto bernilai negative (investasi bruto lebih kecil daripada penyusutan), perekonomian itu mengalami kemunduran.
Investasi mempunyai dampak sangat besar terhadap bertambahnya pendapatan nasional. Bila dirumuskan :
Y = C + S
Y = C + I
Sehingga I = S
Keterangan:
Y (yield)                 :    pendapatan
C (consumption)     :    konsumsi
S (saving)                :    tabungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha untuk melakukan investasi :
a.       Tingkat bunga kredit
b.      Jumlah permintaan barang/jasa
c.       Perkembangan teknologi
d.      Pajak Perseroan (perusahaan)
e.       Biaya produksi
f.       Kebijakan investasi & stabilitas politik

Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat. Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan psychological Consumption membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Pendapat JM Keyness sebagai berikut :
a.       Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan
b.      Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
c.       Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.

Dalam pendapatan Nasional, investasi meliputi hal-hal berikut :
a.Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan perbelanjaan untuk mendirikan industry-industri,
b. Pengeluaran masyarakan untuk mendirikan rumah-rumah tempat tinggal, dan
c. Pertambahan dalam nilai stok-stok barang perusahaan berupa bahan mentah, barang yang belum selesai diproses dan barang jadi. (kalau nilai stok barang dalam perusahaan-perusahaan berkurang, maka ia merupakan investasi negatif).

D.    PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
Analisa makro ekonomi biasanya tidak memberikan gambaran yang sangat rumit mengenai aliran-aliran pendapatan yang sebenarnya berlaku di dalam kenyataan. Gambaran semacam itu tidak diperlukan dalam analisa ekonomi, karena dengan menyederhanakan gambaran itu telah dapat ditunjukkan corak kegiatan yang terjadi dalam suatu perekonomian. Gambaran yang paling sederhana dari kegiatan dalam sesuatu perekonomian ditunjukkan oleh aliran-aliran pendapatan diantara dua faktor ekonomi yang pertama, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kegiatan Ekonomi

Oleh karena dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan, menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik dimana tingkat kegiatan ekonomi akan di capai tergantung kepada kemampuan sector perusahaan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Kesanggupan ini dibatasi oleh banyaknya faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian itu. Oleh sebab itu menurut ahli-ahli ekonomi klasik sampai dimana sesuatu perekonomian dapat memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :

Y = f (K,L,Q,T)

Keterangan :
Y         : Pendapatan nasional
K         : Jumlah seluruh barang modal
L          : Jumlahseluruh tenaga kerja
Q         : Jumlah kekayaan alam yang di gunakan
T          : Tingkat teknologi yang digunakan



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana adalah suatu perekonomian yang hanya terdiri  dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh jumlah dan mutu daripada faktor-faktor produksi. Menurut Keyness tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya pengeluaran agregat yang dilakukan masyarakat. Pengeluaran agregat tersebut akan menentukan sampai dimana sektor perusahaan harus melakukan kegiatannya untuk memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa.

Dari sifat perputaran aliran pendapatan yang terdapat dalam gambar itu dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
2. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa dari berbagai jenis rumah tangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam badan-badan keuangan.
4. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor rumah tangga.


DAFTAR PUSTAKA

-        Sukirno, Sadono. 1987. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Lembaga Penerbit FEUI.
-        Rosyidi, Suherman. 2002. Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Rajawali Pers.
-        Boediono. 2009. Ekonomi Makro. BPFE Yogyakarta.
-        Rahardja, Prathama. 2005. Pengantar Ilmu Ekonomi. Lembaga Penerbit FEUI.
-        Dombusch, Rudiger. 1997. Ekonomi Makro. Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar