Sabtu, 25 Mei 2013

Istri Sholehah

Membangun Sinergi Dalam Berumah Tangga


Berbicara mengenai wanita, mungkin ada yang beranggapan bahwa dalam Islam itu wanita di nomor duakan. Pandangan seperti itu tidak jelas tidak tepat. sebab dalam islam peran wanita justru sangat signifikan. Bahkan dalam sebuah keterangan dikatakan, "Surga itu berda dibawah telapak kaki ibu-ibu kalian." Hal itu jelas merupakan suatu penghargaan bagi kaum wanita.

Dalam riwayat juga dikisahkan, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasul, mana yang harus saya penuhi lebih dulu penghormatannya?" Rasul menjawab "Ibumu!!" Sahabat bertanya lagi, "Lalu?" Rasul menjawab "Ibumu!!" Sahabat bertanya lagi, "Lalu?" Rasul kemudian menjawab, "Ayahmu!" Ternayata Rasul menyebutkan tiga banding satu, tiga untuk ibu dan satu untuk ayah.

Dalam kaitan ini, sebaiknya kita harus benar-benar memahami bahwa bahwa dalam Islam wanita yang memiliki nilai adalah wanita salehah. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw. "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah." (HR. Muslim)

Tentu sudah sepatutnya bila setiap stri bercita-cita menjadi wanita salehah. Oleh karena itu, banyak-banyaklah belajar dari lingkungan sekitar maupun dari orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah saw. Seperti Siti Aisyah ra. yang terkenal dengan kecerdasannya dalam berbagai bidang ilmu. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri yang bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.

Memang sungguh sangat beruntung bagi istri salehah di dinia ini. Sebab ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan denerasi dambaan. Kalau pun ia wafat, Allah akan menjadikannya sebagai bidadari di surga nanti. Oleh karena itu para pemuda jangan sampai salah memilih pasangan hidup. Pernikahan sebetulnya merupakan sinergi antara laki-laki dan wanita. Kelebihan yang dmiliki seorang istri dan sami adalah potensi yang sangat luar biasa sehingga anak-anaknya kelak harus lebih maju dibanding ibu bapaknya. Sementara kekuranagn dari keduanya harus senantiasa diperbaiki bersama.

Selayaknya, bila kita melihat seorang pelajar yang baik akhlaknya tutur katanya sopan, maka dalam bayangan kita tergambar dari seorang ibu yang telah mendidik dan membimbing anaknya menjadi manusia yang berakhlak. Tentu alangkah indahnya jika seorang ibu berupaya sekuat tenaga, mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi cahaya bagi umat, penerang orang-orang yang berada dalam kegelapan, menjadi penyejuk bagi hati-hati yang gersang, menjadi penuntun bagi orang-orang yang sesat. Insya Allah, pahalanya akan mengalir pula kepada sang ibu.

Pada prinsipnya, Wanita salehah itu adalah wanita yag taat kepada Allah dan RasulNya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari beraneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan memang bisa menjadi anugrah yang tidak ternilai. Akan tetapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa menjadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.

Bagi ibu-ibu yang katif bekerja diluar rumah, sadarilah bahwa ibu berhutang kepada anak-anak. Jangan sampai ank-anak mempunyai ibu, tetapi tidak merasa memiliki ibu. Jangan pernah mengharapkan imbalan dalam membesarkan dan mendidik anak, ikhlaskan semuanya. Insya Allah semuanya akan dibalas dengan sempurna oleh Allah swt. Jadilah seperti mata air yang jernih dan terus mengalir air yang sejuk ke segala arah tanpa mengharapkan air itu akan kembali.

Semoga Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat benar-benar membimbing bangsa kita ini untuk kembali membangun keluarganya. Para pemimpin yang terlahir di masa yang akan datang hanya bisa memimpin negri ini dengan baik kalau mereka terlahir dari keluarga baik-baik, yang menanamkan kemuliaan di rumahnya, menjadikan akhlak sebagai pilar, dan menjadikan ketaatan sebagai kenyataan termahalnya.

Referensi
Gymnastiar Abdullah, 2005, Sakinah Menajemen Qalbu Untuk Keluarga, Bandung: MQS Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar